Buat Orang Lain Mengikuti Anda!
KOMPAS.com - Membujuk adalah salah satu kemampuan
paling penting yang diperlukan seseorang untuk membuat orang lain mengikuti
kehendaknya. Kemampuan ini tak hanya dapat diterapkan di dunia kerja, tetapi
juga di rumah, atau dalam kehidupan sosial lainnya. Mungkin Anda melihat
tidak semua orang diberi kemampuan ini, namun sebenarnya membujuk bisa
dipelajari.
Dengan mempelajari trik
persuasi, Anda juga mengetahui kapan seseorang berusaha mempengaruhi Anda.
Menurut Jay White, penulis kolom di DumbLittleMan.com, salah satu keuntungan
terbesar yang akan Anda peroleh dengan memiliki kemampuan ini adalah, Anda tak
akan kehilangan uang begitu Anda menyadari seorang petugas penjualan mendesak
Anda membeli sesuatu yang tak Anda perlukan.
Inilah sembilan trik yang
dapat Anda terapkan untuk dapat membujuk dan mempengaruhi orang lain:
1.
Bercermin dengan orang lain. Lakukan hal ini dengan menirukan gerakan tangan,
membungkukkan badan ke depan atau belakang, atau berbagai gerakan kepala dan
lengan lainnya. Kadang-kadang kita melakukannya tanpa sadar, namun bila Anda
menyadarinya, pelajari lebih lanjut. Beberapa hal yang perlu diingat adalah
Anda harus melakukannya dengan halus, dan buat jeda sekitar 2-4 detik antara
gerakan orang tersebut dengan gerakan Anda;
2.
Kelangkaan. Inilah yang paling sering dilakukan seorang pembuat iklan.
Kesempatan memiliki sesuatu terlihat sangat menarik ketika persediaan begitu
terbatas. Hal ini akan berguna untuk orang yang memang sedang membutuhkan,
namun yang lebih penting, inilah metode persuasi yang harus diwaspadai.
Berhentilah, dan pertimbangkan seberapa sering Anda dipengaruhi berita bahwa
sebuah produk sedang langka? Jika memang produk itu langka, tentu akan ada
banyak permintaan untuk barang tersebut bukan?
3.
Membalas budi. Ketika seseorang berbuat baik pada kita, kita sering merasa
dituntut untuk melakukan sesuatu untuknya. Jadi, jika Anda ingin seseorang
melakukan sesuatu untuk Anda, Anda bisa memberikan sesuatu yang baik untuknya
lebih dulu. Di lingkungan rumah, misalnya, Anda bisa menawarkan untuk
meminjamkan peralatan memasak, tangga, atau apa pun, kepada tetangga yang
terlihat sedang membutuhkan. Tidak masalah kapan, atau dimana Anda
melakukannya, kuncinya adalah menghargai hubungan yang ada.
4.
Waktu yang tepat. Orang cenderung setuju atau menurut pada Anda ketika
mereka merasakan kelelahan secara mental. Sebelum Anda meminta sesuatu pada
seseorang yang mungkin tidak akan langsung disetujuinya, cobalah untuk menunggu
sampai ada kesempatan dimana mereka baru saja melakukan sesuatu karena
terdesak. Temui dia saat hendak pulang dari kantor, dan katakan apa yang Anda
mau. Seringkali jawabannya adalah, "Besok deh, aku kerjakan.”
5.
Keserasian. Teknik ini kerap digunakan para petugas penjualan. Seorang
salespeople akan menjabat tangan Anda saat sedang bernegosiasi. Dalam benak
kebanyakan orang, berjabat tangan artinya bersepakat, sehingga
dengan melakukannya sebelum kesepakatan tercapai, petugas sales seolah
sudah mendapatkan transaksi yang ia inginkan. Cara yang tepat untuk
melakukannya pada kegiatan sehari-hari adalah membuat seseorang bertindak
sebelum mereka memutuskan. Misalnya, Anda mengajak seorang teman jalan-jalan,
dan Anda ingin menonton film (padahal sang teman sedang tidak ingin). Anda bisa
langsung mengajaknya ke bioskop sementara teman Anda sedang membuat keputusan
akan menonton atau tidak;
6.
Obrolan yang cair. Saat sedang berbicara, seringkali kita menggunakan frasa
seperti "Mm..." atau "Maksud saya..." dan kata-kata
lain yang menimbulkan jeda di tengah pembicaraan. Hal seperti ini sebenarnya
menunjukkan rasa kurang percaya diri kita, yang dengan sendirinya membuat kita
kurang persuasif. Jika Anda yakin dengan apa yang Anda katakan, orang lain pun
akan mudah terbujuk dengan apa pun yang Anda katakan;
7.
Menggiring. Kita semua terlahir menjadi pengikut. Kita sering
memperhatikan apa yang dilakukan orang lain sebelum kita bertindak, karena kita
membutuhkan penerimaan dari orang lain. Secara sederhana, cara efektif untuk
menggunakan kebiasaan ini adalah dengan menjadi pemimpin, membuat orang lain
mengikuti Anda. Misalnya, Anda sedang menghadiri seminar, dan memilih duduk di
tengah-tengah. Begitu seminar dimulai, sang MC meminta hadirin untuk mengisi
bangku-bangku kosong di depan. Nah, cobalah untuk menjadi orang pertama yang
menggiring orang lain untuk menempati bangku tersebut;
8.
Benefit. Tunjukkan pada orang lain apa keuntungan bagi mereka jika
melakukan tindakan yang Anda sarankan ini. Namun perhatikan apa yang Anda
sampaikan. Anda harus mengatakannya dengan optimis, mendorong, dan menyenangkan
mereka. Sikap pesimis dan mengkritik tidak akan membantu. Coba ingat bagaimana
Obama memenangkan pemilu akhir tahun lalu. Kata kuncinya adalah "Yes, we
can!". Mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain, seperti yang dilakukan
John McCain, tidak akan membuat orang bersimpati;
9.
Teman-teman dan penguasa. Kita cenderung akan mengikuti atau terbujuk oleh
seseorang yang berada di posisi yang lebih tinggi. Ini menjadi contoh yang baik
untuk waspada akan "serangan" persuasif yang sedang dilakukan
terhadap Anda. Di pihak lain, menjadi cara yang baik pula bagi Anda untuk
melakukannya pada orang lain karena Anda akan terkejut betapa mudah membuat
orang menyukai Anda dan memperoleh kekuasaan di antara kelompok Anda.
0 comments:
Post a Comment